PENGERTIAN CRM
A.
Pengertian CRM
CRM merupakan sebuah pendekatan baru dalam mengelola
hubungan korporasi dan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat memaksimumkan
komunikasi, pemasaran melalui pengelolaan berbagai kontak yang berbeda dengan
pelanggan. Pendekatan ini memungkinakn untuk mempertahankan pelanggan dan
memberikan nilai tambah terus menerus pada pelanggan, selain juga memperoleh
keuntungan yang berkelanjutan.
Hal yang perlu dipahami adalah bahwa dari luar,
pelanggan yang berinterkasi dengan perusahaan hanya memahami bisnis yang
dilakukan oleh perusahaan sebagai satu entitas, tidak lebih; meskipun pelanggan
juga berinteraksi dengan sejumlah pekerja yang berbeda peran dan departemennya.
Semua itu tetap dianggap sebagai satu kesatuan. Dengan CRM, dukungan pada
proses bisnis, informasi tentang pelanggan dan interaksinya dapat dimasukkan,
disimpan, diakses oleh semua staf pada berbagai unit kerja dengan tujuan untuk
meningkatkan layanan yang diberikan pada pelanggan, dan menggunakan informasi
kontak pelanggan untuk target pemasaran.
CRM (customer relationship management)
mengkombinasikan kebijakan, proses, dan strategi yang diterapkan organisasi
menjadi satu kesatuan yang digunakan untuk melakukan interaksi dengan pelanggan
dan juga untuk menelusuri informasi pelanggan. Pada era saat ini, implementasi
CRM selalu akan menggunakan teknologi informasi untuk menarik pelanggan
baru yang mengguntungkan, hingga mereka memiliki keterikatan pada perusahaan.
Konsep ini juga banyak digunakan sebagai sebuah
terminologi pada industri informasi sebagai sebuah metodologi, piranti lunak,
dan bahkan sebagai kapabilitas internet yang membantu korporasi mengelola
hubungan pelanggan. Piranti ini memungkinkan korporasi untuk menjelaskan
hubungan secara cukup rinci sehingga manajemen, staf penjualan, staf pelayanan,
dan bahkan pelanggan dapat secara langsung mengakses informasi, menyesuaikan
kebutuhan antara kebutuhan dan produk, pengingatan pelanggan pada layanan
tertentu, dan sebagainya. Dalam pengembangan piranti lunak CRM harus dilakukan
pendekatan yang holistik. Terkadang inisiatif implementasi piranti lunak CRM
gagal dilakukan karena hanya terbatas pada instalasi piranti saja, tanpa
memperhatikan konteks, dukukangan dan pemahaman staf, dan pemenfaatan
sepenuhnya sistem informasi.
Banyak aspek yang tercakup dalam CRM. Aspek tersebut
pada umumnya akan berhubungan langsung dengan salah satu aspek berikut:
- Operasi
Front office yang langsung berinteraksi dengan pelanggan seperti ketemu
langsung, panggilan telepon, e-mail, layanan online, dll.
- Operasi
Back office yang sangat berpengaruh pada aktivitas pada layanan di front
office seperti bagian pembayaran, perawatan, perencanaan, pemasaran, dll.
- Hubungan
bisnis, yaitu interaksi dengan perusahaan dan rekanan lain seperti
suppliers/ vendors, outlet pengecer dan distribusi, jaringan industri.
Jaringan eksternal ini akan mendukung aktivitas di front dan back office.
- Data
kunci dalam CRM dapat dianalisis dengan tujuan melakukan perencanaan
kampanye pada target pemasaran, memahami strategi bisnis, dan memutuskan
keberhasilan aktivitas CRM seperti pangsa pasar, karakteristik pelanggan,
pendapatan dan keuntungan.
Implementasi CRM akan memberikan dampak manfaat bagi
korporasi seperti akan memungkinkan untuk memperoleh keseimbangan dalam
bagaimana menggunakan sumber daya untuk pemasaran agar mendapat nilai lebih
pada segmen tertentu, meningkatkan interaksi pelanggan yang akan mendukung
pengalaman branding pada pelanggan, mendongkrak produktivitas penualan melalui
pemetaan proses menggunakan teknologi baru, menetapkan tujuan penjualan dan
menentukan reward untuk pencapaiannya, fokus pada gab antara harapan pelanggan
dan pengalaman layanan saat ini, dengan menggunakan alat analisis akan dapat
ditingkatkan pemahaman organisasi tentang pelanggan.
B.
Variasi CRM
Ada beberapa perbedaan pendekatan CRM dengan paket
piranti lunak dalam memfokuskan aspek yang berbeda. Beberapa diantara piranti
lunak CRM yang dikenal adalah seperti berikut.
1. Operasional
Operational CRM
memberikan dukungan untuk proses bisnis di front office, seperti untuk
penjualan, pemasaran, dan staf pelayanan. Interaksi dengan pelanggan biasanya
disimban dalam sejarak kontak pelanggan, dan staf dapat melihat kembali
informasi pelanggan ketika dibutuhkan. Dengan sejarah kontak pelanggan ini,
staf dapat dengan cepat memperoleh informasi penting. Dapat meraih pelanggan
dalam waktu dan tempat yang tepat merupakan sesuatu yang sangat diinginkan.
2. Penjualan.
Untuk penjualan biasa digunakan Sales Force Automation
(SFA). SFA membantu untuk otomatisasi aktivitas yang terkait dengan staf
penjualan, seperti untuk penjadwalan menghubungi pelanggan, pengiriman surat
kertas maupun elektronik ke pelanggarn, menelusuri respon pelanggan, membuat
laporan, menilai tingkat penjualan, proses order penjualan otomatis.
3. Analitik.
Analytical CRM menganalisis data pelanggan untuk
berbagai tujuan seperti merancang dan menjalankan kampanye target pemasaran,
termasuk melakukan cross-selling, up-selling, aiatem informasi manajemen untuk
forecasting keuangan dan analisis profitabilitas pelanggan.
4.
Intelijen Penjualan.
Intelijen Penjualan
atau Sales Intelligence dalam CRM adalah sejenis dengan is similar to
Analytical CRM, tetapi ditekankan lebih jauh untuk piranti penjualan langsung
dengan fitur untuk mencari peluang Cross-selling/ Up-selling/ Switch-selling,
kinerja penjualan, kecenderungan pelanggan, margin pelanggan.
5. Manajemen
Kampanye.
Campaign management mengkombinasikan elemen antara CRM
operasional dan analitik agar dapat menjalankan fungsi pembentukan kelompok
target dengan kriteria tertentu menggungakan data pelanggan, mengirimkan materi
yang terkait dengan kampanye produk untuk calon tertentu menggunakan berbagai
saluran seperti e-mail, telephone, SMS, dan surat, menelusuri, menyimpan dan
menganalisis statistik kampanye.
6. Kolaboratif.
Collaborative CRM mencakup aspek-aspek yang ditangani
korporasi yang terkait dengan pelanggan pada berbagai departemen seperti pada
bagian penjualan, dukungan teknis, dan pemasaran. Staf dari berbagai departemen
pada korporasi yang sama dapat saling bertukar dan berbagi informasi yang
dikumpulkan ketika berinteraksi dengan pelanggan. CRM jenis ini bertujuan untuk
menggunakan informasi yang dikumpulkan secara bersama di semua departemen untuk
peningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.
C.
Strategi dan Implementasi
Sasaran untuk menjalankan strategi CRM harus
mempertimbangkan situasi spesifik yang dihadapi perusahaan dan juga kebutuhan
dan harapan pelanggan. Informasi yang didapat melalu inisiasi CRM dapat
mendukung pengembangan strategi pemasaran dengan mengembangkan pengetahuan pada
area-area tertentu seperti identifikasi segmen pelanggan, peningkatan retensi
pelangggan, perbaikan produk yang disampaikan, juga identifikasi
pelanggan blue chip (yang paling menguntungkan). Sasaran ini dilakukan dengan
melakukan manipulasi informasi yang terkait yang selanjutnya dimanfaatkan
bersama untuk ditransformasikan menjadi pengetahuan. Pengetahuan ini merupakan
pengetahuan yang memungkinkan perusahaan dapat lebih memahami pelanggan, dan
digunakan untuk menyesuaikan kapabilitas organisasi agar dapat memberikan nilai
yang lebih baik bagi pelanggan. Strategi CRM bervaria dalam besaran,
komplesitas, cakupanya. Hal ini akan berpengaruh pada tipe apa CRM
dikembangkan. Strategi CRM yang efektif akan fokus pada berbagai saluran.
Perusahaan harus secara efektif mengelola saluran ini untuk perbaikan
pelayanan.
Kegagalan berbagai projek CRM terutama terkait dengan
kualitas dan availabilitas data pelanggan. Data yang baik merupakan isu
penting. Ketika perusahaan yang menggunakan CRM untuk menelusuri siklus hidup
pendapatan, pembiayaan, margin keuntungan, dan interkasi dengan pelanggan
secara individual, maka semua ini harus tergambarkan dengan jelas dalam suatu
bisnis proses. Data yang digunakan harus dapat diambil dari berbagai sumber
data yang ada di tiap departemen atau bidang yang ada di perusahaan.
Sistem yang
komprehensif dengan struktur yang telah didefinisikan dengan baik akan
meningkatkan kualitas data yang dipakai dalam pengambilan keputusan. Meski saat
ini banyak piranti lunak yang tersedia tentang CRM, namun perlu diingat bahwa
CRM bukan sekedar teknologi namun lebih pada pendekatan komprehensif yang
berpusat pada pelanggan. Implikasinya adalah kebijakan, proses, pelatihan staf,
manajemen pemasaran, dan manajemen informasi. Dengan cara pandang ini, CRM
merupakan hal yang dapat memberikan peran penting dalam usaha merekayasa proses
penjualan untuk memberikan nilai tambah pada pelanggan.
D.
Cara Mengoptimalkan CRM
Untuk mengoptimalkan strategi tersebut, berikut ini adalah beberapa tips pemasaran yang bisa Anda coba untuk menjaga loyalitas konsumen.
1. Membangun relasi kerja berdasarkan asas kejujuran. Modal utama yang Anda butuhkan untuk bisa sukses meyakinkan para konsumen yaitu selalu menjaga kejujuran Anda dalam menawarkan kerjasama bisnis maupun mempromosikan produk unggulan Anda kepada setiap pelanggan yang ada.
2. Menjaga kualitas produk yang ditawarkan. Ketika memasarkan barang kepada para pelanggan, jangan pernah mencampurkan barang yang rusak dengan barang yang masih bagus. Meskipun cara ini bisa mengurangi resiko kerugian yang sedang Anda hadapi, namun tindakan tersebut bisa menurunkan kepuasan konsumen, sehingga kedepannya mereka tidak akan mempercayai kualitas produk ataupun jasa yang Anda tawarkan.
3. Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada dasarnya strategi customer relationship management disusun untuk memahami kebutuhan dan keinginan para pelanggan, baik itu kebutuhan dan keinginan di masa sekarang maupun kebutuhan dan keinginan pelanggan yang diharapkan bisa terwujud pada masa-masa yang akan datang.
4. Tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi konsumen. Sebagai seorang pelaku usaha, sebaiknya Anda cepat tanggap terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi para konsumen. Hal ini sangatlah penting, jangan hanya fokus menjual produk, tetapi cobalah menjual solusi bagi permasalahan yang mereka hadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar